Bicara BBM dan Energi yang REALISTIS saja.


Hampir semua yang dituangkan dalam pembicaraan/diskusi energi maupun berita di koran masih lebih banyak soal “snapshot” saat ini, atau impian jauh kedepan. Saat ini (sebagian rakyat) sedang panik karena munculnya issue energi ini, drama kelangkaan BBM disorot oleh media menjadi santapan berita. Disisi lain memimpikan pengembangan energi terbarukan yang dampak serta manfaatnya diperoleh setelah 10 tahun atau lebih. Artinya keduanya berbicara dalam dua titik ekstrim. Yang satu mudah dipolitisir, yang satu sarat ilmiah “scientific” tetapi melambung diangkasa tidak menyentuh bumi, khusunya bumi para politisi yang membutuhkan “nama/popularitas”, terutama untuk 5 tahun kedepan.

Langkah realistis adalah ALIHKAN SUBSIDI BBM PADA PERBAIKAN TRANSPORTASI UMUM SEGERA. Salah satu yang “doable” adalah menambah armada bus kota / busway untuk di Jakarta. Juga kota-kota besar lainnya. Penambahan MRT bussway ini pembangunan jalannya hanya memerlukan wakyu 1-2 tahun saja. Saya yakin dampaknya terlihat dalam 3 tahun kedepan dan akan menentukan “popularitas” pada tahun ke empat dan kelima untuk pemilu mendatang 2019. Semoga politisi suka dengan hal ini. Semua politisi akan berpikir apa yang bisa saya perbuat supaya saya terpilih “lagi”. REALISTIS !!

BonusDemografi1

Sepuluh tahun lagi akan ada hampir 200 juta warga yang perlu pekerjaan di Indonesia.

Membangun MRT (Subway) memerlukan waktu lima tahun lebih, juga beralih ke gas dengan membangun infrastruktur gas, ini CITA-CITA MULIA. Kegiatan eksplorasi SDAalam dan SD Energi berdampak lebih dari 15 tahun kedepan, ini juga impian yang HARUS TERWUJUD. Mengembangkan EBTKE (Energi Baru dan Terbarukan) juga salah satu yang TIDAK BOLEH DITINGGALKAN karena ini menyangkut kebrlangsungan jadi diri bangsa yg tidak ada batas waktunya.

Semua harus berjalan PARALEL ! Tidak ada sumber energi yang tidak diperlukan termasuk mengembangkan energi nuklir. Tahun 2020-2030 Indonesia akan memiliki 180 juta warganya yang memerlukan PEKERJAAN. Kebutuhan ini harus dipenuhi dengan menyediakan tiga bahan utama. BAHAN BAKU, BAHAN BAKAR dan BAHAN MAKAN. Dua bahan harus dipenuhi oleh satu kementrian di Indonesia. Ini tugas terberat dalam kementrian di Indonesia.

Lontarkan ide dan pemikiran TANPA TARGET apapun. Dan jangan ada kata mutung 😀

4 Tanggapan

  1. Saya setuju dengan paparan yang sederhana seperti diatas, apalagi disampaikan oleh orang yang ahli dibidangnya.

  2. Reblogged this on alkisahnya kikiwisaka and commented:
    Sepakat dengan “ALIHKAN SUBSIDI BBM PADA PERBAIKAN TRANSPORTASI UMUM SEGERA.”

  3. Setuju pakde, seharusnya sedari dulu subsidi BBM itu sudah dikurangi dan nilai pengurangannya itu dialihkan ke pembangunan dan pengembengan transportasi publik yang layak. Sehinggan pergerakan orang tidak mayoritas menggunakan kendaraan pribadi melainkan kendaraan umum.

    Sekarang ini masyarakat sedang panik karena pertamina / pemerintah mulai membatasi konsumsi dan tidak menambah kuota BBM bersubsidi yang tujuannya agar mempertahankan angka BBM subsidi sesuai dengan RAPABN (hasil baca-baca dari media sih).

  4. sebenarnya apa yang terjadi dibalik kelangkaan bbm saat ini pakdhe..
    mohon pencerahannya..

    saya malas memantau media massa..
    cari opini ahli saja dehh

Tinggalkan komentar